KUNINGAN.- Sikap ‘mercusuar’
mengenai kabupaten konservasi yang dilakukan Bupati Kuningan, H. Aang Hamid
Suganda, ternyata ditanggapi miring oleh salah seorang aktivis lingkungan,
Nining Hana, yang mengaku sangat prihatin terhadap aksi perusakan lingkungan di
Bukit Caracas yang beralih fungsi menjadi kompleks perumahan.
Ia sudah lama melakukan berbagai
cara dan aksi protes terhadap Pemkab Kuningan dan DPRD Kuningan. Karena bukit
ini merupakan kawasan resapan air yang sejak dulu menjadi sejarah warga
Caracas. Namun aksinya itu tak pernah diindahkan dan hanya direspon akan
ditinjau.`
“Sebagai ungkapan keprihatinan, kami
memberikan kado spesial berupa replika Bukit Caracas untuk Bupati Kuningan di
akhir masa jabatannya,” ungkap Nining Hana kepada sejumlah wartawan di gedung
DPRD, Rabu (14/8/2013).
Nining yang juga warga Caracas ini
menuturkan, sejak dimulainya proyek pembangunan perumahan di Bukit Caracas yang
berada di wilayah pintu gerbang Kuningan itu, pihaknya sudah banyak melakukan
protes baik secara tertulis maupun langsung kepada pihak terkait.
Menurutnya, permasalahan itu sangat
bertentangan dengan ungkapan bupati di berbagai pertemuan jika kuningan
merupakan Kabupaten Konservasi. Kenyataannya kenapa Bukit Caracas malah dibabat
habis menjadi perumahan.
“Saya juga kecewa karena yang
menerima kado ini bukan langsung oleh bupati, tetapi diwakili sekda. Padahal
kami sudah menunggu disini sejak pagi (gedung DPRD, red). Kalau tidak ditanggapi
juga, kami terpaksa akan memPTUNkan Pemkab Kuningan,” tutur Nining diamini
rekannya.
Sementara itu, Sekda Kuningan, H.
Yosep Setiawan yang menerima kado spesial dari Nining Hana berjanji akan
menindaklanjuti dan akan meninjau kembali Bukit Caracas yang dianggap telah
dirusak. “Terima kasih atas kadonya, Insya Allah kami akan tinjau kembali Bukit
Caracas dan kami akan datang ke lokasi,” janji sekda mewakili bupati. (deha)