DIANTARA pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kuningan pada Pilbup 15
September 2013, satu-satunya kandidat yang dinilai mampu menyelamatkan uang
rakyat dan menekan pemborosan APBD yaitu pos Belanja Pegawai (gaji pegawai,
red) adalah pasangan H. Momon Rochmana-HT. Mamat Robby Suganda yang dikenal dengan pasangan
ROCHMAT.
Kenapa ?. H. Momon Rochmana adalah pemimpin yang disiplin,
rendah hati dan tidak pernah tersandung hukum. Sehingga para awak media
menjuluki sebagai Mr. Clean. Sedangkan
pendampingnya, HT. Mamat Robby Suganda merupakan figur generasi muda yang
energik, peduli dan visioner.
Kita masih ingat, Hasil Survey Integritas Sektor Publik Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) tahun 2009, Kabupaten Kuningan menempati urutan ke 2
terbesar dari 15 Pemkab/Pemkot se Indonesia dengan Skor Integritas Terendah.
Artinya, kabupaten yang kita bangga-banggakan dengan pembangunan
infrastrukturnya, ternyata mendapat Nilai Merah !.
Kemudian, rilis dari Forum Indonesia untuk Transparansi
Anggaran (FITRA) menyebutkan, di Indonesia
terdapat 16 Pemkab/Pemkot dalam penyusunan APBD TA 2011, Belanja Pegawai sangat tinggi. Termasuk Kabupaten
Kuningan menempati urutan ke-10 yakni 71%.
Dan yang paling mengejutkan, data
Seknas FITRA tahun 2012 mencantumkan APBD
Kabupaten Kuningan untuk Belanja Pegawai mencapai 74% sehingga berada di posisi
ke-2 dari 11 Pemkab/Pemkot se Indonesia. Urutan pertama adalah Kota Langsa
(NAD) = 76,7%, sedangkan diposisi ketiga ditempati Kota Ambon (Maluku) = 73,4%.
Data itu sudah menjadi konsumsi publik
karena dishare berbagai media cetak, elektronik dan jejaring sosial di
internet. Termasuk penulis yang mengupload dari Ringkasan APBD 2012, DJPK yang
diolah Seknas Fitra dan http ://www.jpnn.com/read/2012/04/10/123690/70-persen-APBD-untuk-Gaji-Pegawai.
Bukan hanya itu, LKP dari Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) RI setiap tahunnya selalu memberikan predikat Wajar
Dengan Pengecualian (WDP). Dengan kata lain, selama ini pengelolaan keuangan
oleh Pemkab Kuningan masih bermasalah.
Namun ironisnya, pejabat yang
berwenang ‘tutup mata tutup telinga’ ketika dikonfirmasi wartawan. Masyarakatpun
seolah-olah tidak mau tahu karena sibuk dengan rutinitas mencari nafkah. Namun
sebagai putra daerah, penulis merasa terharu dan sekaligus marah menyikapi
fenomena tersebut.
Pertanyaannya, apakah kita ingin
selamanya seperti ini ?. Kalau masyarakat Kabupaten Kuningan ingin perubahan
agar uang rakyat bisa diselamatkan dan dialokasikan untuk pembangunan ekonomi berbasis
kerakyatan, maka di Pemilu Bupati dan Wakil Bupati Kuningan tanggal 15
September 2013 : Pilih pasangan ROCHMAT.
Penulis : Sekretaris Pemuda Pancasila
PAC Kuningan