Senin, 02 Juni 2014

Terkait Geothermal, Aang Jamin Tak Ada Penggusuran

KUNINGAN.- MANTAN Bupati Kuningan, H. Aang Hamid Suganda, mengatakan, eksplorasi panas bumi yang akan dikelola perusahaan multi internasional Chevron dengan luas WKP (wilayah kerja pertambangan) 24 ribu hektare, tidak akan ada relokasi warga. Termasuk penggusuran Pendopo dan gedung dewan.

“Isu relokasi tersebut tidak benar. Saya jamin hal itu tidak ada,” katanya kepada Siaga Karya dan Koran Seputar Jabar,  usai deklarasi Tim Pemenangan Jokowi-JK, Minggu (1/6).  


Dijelaskan Aang, 10 tahun memimpin Kuningan telah mencanangkan program kabupaten konservasi. Dikembalikan kepada amanat karuhun, Kuningan harus hijau dengan alam yang sejuk. Sehingga dalam merealisasikan programnya itu disetujui pencanangan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), membangun kebun raya, membuat hutan kota serta melestarikan embung atau situ.

“Membangun Kuningan dalam kemandirian, kita dianugrahi SDA yang luar biasa berupa air dan panas bumi. Kedua SDA tersebut harus bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Pertambangan panas bumi, tidak bertentangan dengan program konservasi. Ia siap mempertanggungjawabkan lahir batin karena sudah menyetujui geothermal yang sejalan dengan konservasi. Aang merasa yakin geothermal tidak akan merusak alam. Justru dengan adanya geothermal malah akan menghijaukan Kuningan, khususnya yang masuk WKP.


“Memang betul WKP geothermal itu seluas 24 ribu hektare. Tapi luas eksplorasi dan eksploitasi berkisar 1 hingga 2 hektare. Lokasi ada di Pajambon dan tidak termasuk wilayah TNGC. Untuk selebihnya ya harus hijau, bukan berarti untuk dirusak,” katanya. [deha]