KUNINGAN.-
SEKDA Kuningan, H. Yosep Setiawan, dinilai ingkar janji terkait tuntutan warga Kuningan
yang berulangkali menolak rencana eksplorasi dan eksploitasi panas bumi di
Gunung Ciremai oleh perusahaan multi internasional Chevron.
Kepada Siaga Karya, Kades Sukamukti, Kecamatan Jalaksana, Nana Mulyana, Sabtu [31/5], mengatakan, sekda
pernah berjanji akan bermusyawarah dengan masyarakat di sekitar lereng Gunung
Ciremai. “Namun hingga saat ini, janji tinggal janji karena apa yang diucapkan sekda
ketika aksi kami di gedung DPRD Kuningan beberapa waktu lalu, kenyataannya nol
besar alias bohong,” tandasnya.
Ia
menyesalkan sikap sekda kuningan yang tidak responsif dan aspiratif terhadap
keinginan masyarakat Kuningan. Padahal penolakan rencana pertambangan
geothermal oleh Chevron di lereng Gunung Ciremai itu dilancarkan berulang kali ke
gedung dewan maupun ke pendopo.
Ditanya apakah akan ada aksi susulan, ia tidak bisa memastikan. Bersama dengan masyarakat lereng gunung lain dirinya akan memusyawarahkan hal itu. “Kita lihat situasi dulu. Sampai detik ini sih belum ada rencana demo lagi. Tapi tidak tahu kalau nanti sudah ada pertemuan dengan rekan-rekan lainnya,” katanya.
Terpisah, Wabup H. Acep Purnama, tidak menyatakan sikap menerima atau
menolak kehadiran Chevron ke kuningan. “Kita lihat dulu hasil analisisnya, jika
ternyata banyak positifnya kenapa tidak. Yang jelas kami sudah meminta Pemprov
Jabar dan Kementerian ESDM RI untuk segera melakukan sosialisasi kepada
masyarakat secara menyeluruh,” katanya.
Ia mengaku tidak mengetahui penolakan DPRD terhadap rencana geothermal. Terutama soal analisis dari penolakan tersebut.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kuningan, Toto
Suharto, merasa heran atas pernyataan Acep. “Masa ah wabup tidak tahu. Waktu itu kan sekda hadir dalam menerima aksi demo
menolak Chevron. Untuk analisisnya kan sudah dikaji oleh Komisi C,” katanya. [deha]