KUNINGAN.- EMPAT bocah korban sodomi yang masih duduk di Madrasah Ibtidaiyah
(MI) di Desa Cieurih, Kecamatan Cidahu menjalani pemeriksaan di Mapolres
Kuningan, Jumat (23/5). Keempat bocah malang tersebut masing-masing berinisial
UB, FR, JA dan RM. Mereka diduga disodomi oleh siswa yang duduk di bangku SMP
kelas 2 berinisial US dan siswa kelas 1 SMK berinisial SY.
Wakapolres
Kuningan, Kompol Rizal Marito, kepada Siaga Karya, menjelaskan, terungkapnya
kejadian yang berlangsung dua tahun lalu itu berawal dari obrolan guru ngaji di
desa setempat saat memberi nasihat kepada anak-anak untuk berhati-hati agar
jangan sampai menjadi korban seperti yang terjadi di Sukabumi.
“Saat
guru ngaji sedang memberikan nasehat, mendadak ada salah satu anak yang
nyeletuk menunjuk salah satu murid mengaji pernah diperlakukan tidak senonoh.
Dari celetukan tersebut kemudian oleh guru ngaji ditanyakan langsung secara
baik-baik kepada si anak dan ternyata benar,” katanya.
Informasi
tersebut, kemudian disampaikan oleh guru ngaji kepada orang tua korban. Hingga
akhirnya diperoleh keterangan jika ternyata korban sodomi oleh dua pelaku yang
kini sekolah di SMK tersebut berjumlah empat orang.
“Kami
baru menerima laporan dari orang tua korban dan langsung ditangani Unit
Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Rencananya besok baru akan dilakukan
visum terhadap empat korban di RSUD 45 Kuningan. Tadinya mau sekarang divisum
namun dokter bedahnya sedang berada di luar kota,” terang Rizal.
Terkait
dua remaja yang diduga melakukan sodomi terhadap keempat bocah malang itu masih
berstatus pelajar, Rizal mengaku, pihaknya akan bertindak berdasarkan hasil
visum nanti. Kemudian jika akhirnya memang terbukti ada unsur kekerasan seksual
terhadap korban, maka tidak menutup kemungkinan anggotanya akan melakukan
penangkapan dan penahanan terhadap para pelaku meski masih di bawah umur.
“Polisi akan menangkap pelakunya jika sudah
mengantongi bukti yang kuat. Sekarang kami akan melakukan visum dulu terhadap
para korban dan dilanjutkan pemeriksaan terhadap saksi korban,” katanya. (deha)